Mengenal Jagung Pulut Ungu Baru Dari Sulawesi Selatan

Masyarakat Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, lazim mengukus jagung pulut ungu dan tebu sekaligus. Mereka memukul-mukul batang tebu sebelum proses pengukusuan. Hasilnya adalah jagung pulut yang pulen dan manis. Jagung rebus takalar itu biasanya dihidangkan dengan garam, cabai rawit, dan perasan jeruk limau.

manfaat jagung pulut untuk ibu hamil
Selain di Takalar, di Bulukumba, Sulawesi Selatan masyarakat juga sering mengolah jagung pulut menjadi camilan bercitarasa gurih dan bertekstur renyah yang bernama marning. Jagung pulut memang menjadi salah satu komoditas unggulan Sulawesi. Selain berwarna putih kini petani dapat menanam jagung pulut berwarna ungu yaitu jagung pulut ungu 1 dan jagung pulut ungu 2 hasil pemuliaan Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Kaya antosianin
Jagung pulut atau sebagian masyarakat menyebutnya jagung ketan bertekstur lembut. Sebab, jagung pulut mengandung amilopektin yang tinggi, yaitu mencapai 90% sehingga lebih lengket, pulen, dan kenyal seperti nasi ketan setelah perebusan. Selain itu jagung pulut pada umumnya berwarna putih. Itu berbeda dengan jagung manis yang biasanya berwana kuning. Jagung pulut baru berwarna ungu.

Itu bukti kandungan antosianin jagung bertipe biji gigi kuda itu sangat tinggi. Antosianin berperan sebagai antioksidan dalam tubuh yang mampu menangkal radikal bebas. Senyawa aktif itu juga berperan untuk pengobatan beberapa penyakit seperti mencegah penumpukan lemak dan memperlancar sirkulasi darah. Kadar antosianin jagung pulut ungu mencapai 851 mg per 100 g biji jagung.

Kadar itu melebihi kandungan antosianin pada jagung pulut berwarna merah yang hanya 120 mg. Adapun kadar antosianin pada jagung pulut hitam 85—154 mg. Jagung pulut hitam dan merah itu introduksi dari beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, dan Tiongkok. Kandungan antosianin jagung pulut ungu 1 lebih tinggi yaitu 60 ppm per 100 gram. Sementara itu jagung pulut ungu 2 hanya 54 ppm per 100 gram atau lebih rendah 10% dari kandungan antosianin ungu 1. Kelebihan lain, keduanya berproduksi tinggi.

Produktivitas kedua calon varietas yang akan dirilis pada 2017 itu mencapai 6,70—8,48 ton per ha. Bandingkan dengan produktivitas jagung pulut lokal 4,2—7,1 toh per ha. Terdapat selisih produktivitas yang cukup tinggi, yaitu 11,3—66,7%. Bobot sebuah tongkol rata-rata 800 gram. Kondisi lingkungan tumbuh mempengaruhi peningkaatan produksi tanaman anggota famili Poaceae itu.

Jagung pulut membutuhkan kalium (K) lebih banyak dibandingkan dengan unsur nitrogen dan fosfor karena berfungsi translokasi karbohidrat yang berpengaruh pada pembentukan tongkol. Jika kekurangan kalium maka ujung tongkol tidak terisi penuh. Sudah enak, produksi tinggi, varietas anyar itu juga tahan penyakit bulai akibat serangan cendawan Peronosclerospora maydis yang selama ini menjadi momok petani.

Seleksi
Walalu memiliki beragam kelebihan dibandingkan dengan jagung lain, masih sedikit petani yang membudidayakan jagung pulut. Itu karena petani belum mengatahui manfaat jagung pulut. Selain itu belum ada varietas unggul jagung pulut. Petani cenderung menanam varietas lokal yang diperoleh secara turun-temurun. Mereka memilih jagung bertongkol besar, tanaman tahan rebah, dan bebas organisme pengganggu tanaman sebagai benih.

Produktivitas jagung pulut juga tetap rendah yaitu kurang dari 3 toh per ha. Itulah sebabnya Balai Penelitian Tanaman Serealia terdorong untuk melahirkan varietas jagung pulut unggul. Lembaga itu menyeleksi untuk mendapatkan varietas jagung pulut ungu unggul dan berproduktivitas tinggi.

Seleksi merupakaan salah satu kegiatan pemulian tanaman untuk memilih satu genotip dari satu populasi dengan mempersempit viabilitas populasi. Seleksi berlangsung di tiga lokasi yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, keduanya di Provinsi Sulawesi Selatan, serta Polewalimandar, Provinsi Sulawesi Barat, pada Maret—Juni 2016. Terdapat tujuh genotip jagung pulut ungu dari beberapa daerah dengan karakter yang berbeda-beda dan tiga genotip sebagai pembanding.

Berdasarkan hasil seleksi didapatkan dua calon variets unggul yang diberi nama jagung pulut ungu 1 (u1) dan jagung pulut ungu 2 (u2). Dengan adanya calon varietas unggul itu diharapkan banyak petani menanam jagung pulut ungu dengan kandungan antosianin tinggi. Jagung pulut ungu yang kaya akan nutrisi itu juga dapat membantu asupan nutrisi pada bayi yang kekurangan nutrisi.

Sumber: Majalah Trubus